Sunday 28 October 2018

Blasting Kering Vs Blasting Basah



Dalam dunia blasting dikenal 2 metode yang umum dipakai, yaitu Dry Abrasive Blasting / Sandblasting / Traditional Sandblasting atau proses blasting dengan media abrasif kering. Metode berikutnya adalah Wet Abrasive Blasting / Vapor Blasting atau proses blasting dengan media abrasif basah. Dua metode ini mempunyai masing - masing keunggulan dan kekurangan. Berikut penjelasannya.



Blasting Kering / Sandblasting
Keunggulan
- Murah, mudah dan cepat persiapannya.
- Hasil blastingnya tidak cepat berkarat/kekuningan/flash rust selama tersimpan ditempat yang kering, kelembaban rendah, tidak kena tangan(keringat).

Kekurangan
- Blasting Kering diketahui menciptakan gesekan yang menyebabkan panas pada permukaan sehingga terjadi warping/melengkung( mleyot~jawa). Selain itu gesekan yg terjadi biasanya meninggalkan permukaan bertekstur kasar dan cenderung merusak hasil akhir permukaan yg diblasting (pori melebar).
- Dalam masalah waktu, sumber daya dan lokasi, Blasting kering tidak cocok untuk pemilik bisnis kecil yang ingin menjalankan usaha dengan lancar. Jangka panjang masalah yang dihadapi akan muncul.
- Kerusakan yang ditimbulkan Blasting Kering tidak hanya terbatas pada kesehatan pekerja tetapi juga lingkungan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap sumber finansial. Beberapa negara sudah melarang sepenuhnya Blasting Kering, terutama yang memakai media abrasif mengandung Silika. Media mengandung Silika sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan kematian. Kondisi dimana debu halus Silika menembus selaput didalam tubuh manusia disebut Silikosis.
- Efek buruk pada lingkungan paling umum adalah terserang Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) bagi warga disekitar workshop Sandblasting.

Blasting Basah / Wet Abrasive Blasting
Keunggulan
- Mengurangi debu dan bahaya lingkungan hingga 90% dibanding Blasting Kering.
- Membutuhkan lebih sedikit setup ruang blasting karena minimnya debu. Setelah disemprotkan ke permukaan, serpihan abrasif yang memantul terlempar terbungkus lapisan air, sehingga debu kering hampir tidak ada.
- Lebih aman baik bagi operator maupun pekerja disekitarnya. Pada Blasting Kering, seorang operator harus memakai setelan khusus. Sedang operator Blasting Basah cukup memakai pelindung mata / wajah, masker pernapasan , penutup telinga.
- Tekanan rendah sampai tinggi menyesuaikan permukaan material yang akan diblasting.
- Konsumsi media abrasif dan air lebih sedikit. Karena campuran air, udara, dan media abrasif memiliki massa jenis besar, hanya diperlukan sedikit media dan tekanan lebih rendah untuk mengikis lapisan.
- Serbaguna dapat bekerja pada berbagai jenis permukaan logam, kayu, tembok, aspal, dll. Ini membuka peluang lebih banyak jenis jasa bidang Surface Preparation dalam jangka panjang karena tidak dibatasi oleh keterbatasan teknis seperti Blasting Kering.
- Menghasilkan hasil akhir yang lebih lembut dan halus pada permukaan dibanding Blasting Kering.
- Memperpanjang umur alat dibanding Blasting Kering. Sifat korosif media sudah berkurang karena dilumasi air sejak dalam tabung tekanan sebelum keluar dari nozzle (umur selang, pipa sambungan , nozzle, valve, dll).

Kekurangan
- Waktu persiapan lebih lama karena tambahan komponen air.
- Flash rust, treatment setelah proses blasting harus tepat. Jika tidak permukaan material logam akan menguning dengan cepat karena kelembaban tinggi. Dalam 24 jam lapisan primer harus segera di terapkan.
- Investasi awal lebih besar daripada Blasting Kering, namun dalam jangka panjang benefit lebih besar.

Demikian perbandingan keunggulan dan kekurangan antara dua metode blasting. Semoga bermanfaat.

Salam Eco Friendly.



No comments:

Post a Comment